Rabu, 03 Desember 2014

Lulusan UMN Siap Hadapi AEC 2015

December 1, 2014 : by Grace Natali / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Serpong, (24/11) –Untuk menghadapi itu Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal sebagai ASEAN Economic Community (AEC), maka para profesional khususnya generasi muda Indonesia harus memiliki kompetensi yang bisa membuat mereka unggul dari tenaga kerja asal negara ASEAN lain. Dengan demikian, mereka tidak akan tersisih dari zona persaingan di masa yang akan datang.


Selain penguasaan atas bidang keilmuan memiliki jiwa kejuangan yang tinggi serta budaya kerja keras merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh Indonesia muda untuk bisa bersaing di era ekonomi bebas seperti AEC. Demikian yang disampaikan Dr. Ninok Leksono, Rektor UMN dalam Wisuda VI UMN di Universitas Multimedia Nusantara, pada Sabtu, (24/11). “Pada sisi lain, kemampuan dan semangat serta kompetensi individu juga masih perlu didukung oleh berbagai insentif dan lingkungan yang kondusif, misalnya adanya infrastruktur ICT yang modern. Di sini peran pemerintah sangat penting. Agar bisa unggul, tentu saja anak muda Indonesia juga harus hidup di lingkungan yang unggul,” lanjut Ninok.

Mengingat hal ini, maka para lulusan UMN dibekali kuliah tentang diberikan pelatihan tentang kepemimpinan, tentang pengembangan karakter, serta pemahaman tentang organisasi. Lulusan UMN secara umum telah dibekali pengetahuan dasar tentang ICT, yang bersifat universal. Dalam sistem pendidikannya, UMN juga telah memperkenalkan kepada mahasiswanya dengan nilai-nilai unggul, dalam hal ini 5C yang diturunkan dari falsafah Kompas-Gramedia, di mana di dalamnya ada C yang berkepanjangan Competent dan Competitive. Mungkin saja dalam pengetahuan kognitifnya lulusan UMN masih harus memperkaya di tempat pekerjaan, tetapi dasar-dasarnya telah diberikan di UMN, berikut dengan semangat dasarnya untuk berkarakter unggul dan kompetitif.

Con_wisuda6-1.gif“Sekali lagi UMN ingin agar lulusannya tidak saja kompeten di bidang keilmuannya, tetapi juga unggul dalam karakternya, memiliki integritas, menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam pekerjaan. Kami, pimpinan UMN percaya, bahwa dengan menjadi insan yang kompeten sekaligus berkarakter, peluang survive semakin besar,” ungkap Ninok lagi.

Memiliki jiwa wirausaha adalah kunci penting lain untuk dapat sukses dalam AEC. Jika tidak demikian, dengan banyak masuknya bisnis asing dari negara ASEAN lain ke Indonesia, masyarakat kita hanya bisa menjadi penonton dan konsumen saja. Roda perekonomian kita pun akan lambat bergerak ke arah yang lebih positif. Hingga saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia hanya mencapai 1,65% dari total jumlah penduduk Indonesia, sedangkan jumlah minimal untuk menjadi sebuah negara maju adalah 2% dari total penduduk.

Untuk menjadi seorang entrepreneur unggul, penting diadakan pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh kompetensi yang dibutuhkan. Melihat kebutuhan ini, maka UMN menyediakan mata kuliah Technopreneurship yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UMN dari semua jurusan. Selain itu, UMN juga mengembangkan sebuah inkubator bisnis bernama Skystar Ventures. Di sinilah, mahasiswa UMN yang memiliki ide-ide bisnis brilian dilatih untuk menghasilkan perusahaan-perusahaan rintisan (start up) yang berbasis teknologi dan internet. Dalam masa inkubasi selama 6 bulan, mahasiswa akan mendapatkan mentoring, workshop, fasilitas kantor, dan funding untuk merealisasikan bisnis impian mereka.

Selain itu, untuk mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja di industri, UMN menerapkan kurikulum yang up to date sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, menyediakan sarana laboratorium dengan teknologi baru yang berstandar internasional, sertifikasi profesional, serta mengadakan kerja sama dengan universitas luar negeri. Beberapa universitas yang telah bekerja sama dengan UMN adalah Tokyo Denki University (Jepang), UCSI University (Malaysia), Chinese Culture University (Taiwan), Swineburne University of Technology dan University of Technology Sydney (Australia), Lund University (Swedia), dan Qingdao University (Tiongkok).

UMN juga didukung dengan kesiapan sarana dan prasarana, baik dari sisi kurikulum, fasilitas yang sesuai dengan standar industri, serta tenaga pengajar yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi. Bahkan sebagian tenaga pengajar berasal dari kalangan profesional di industri. Hal ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung dari orang yang sudah berpengalaman di bidang itu.

Pada wisuda kali ini, UMN meluluskan 512 wisudawan dengan perincian sebagai berikut 113 wisudawan dari fakultas Ilmu Komunikasi, 223 wisudawan dari fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV), 22 wisudawan dari program studi Akuntansi, 36 wisudawan dari program studi Manajemen, 41 wisudawan dari program studi Sistem Informatika, dan 11 wisudawan dari program studi Sistem Komputer.

Con_wisuda6-2.gifWisuda VI UMN juga menghadirkan pembicara Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara. Beliau menyampaikan orasi ilmiah seputar pengembangan industri kreatif berbasis ICT serta peran serta Kemenkominfo dalam mendorong perkembangan industri tersebut ke level internasional. Industri kreatif merupakan salah satu sektor industri yang memiliki peluang baik untuk dapat bersaing dalam pasar bebas ASEAN 2015.

Rudiantara menggarisbawahi pentingnya kewirausahaan berbasis digital di era seperti sekarang ini. “Wirausaha haruslah mampu mencermati kesempatan dan memberikan nilai tambah saat sumber daya di sekitarnya minim atau tidak ada. Wirausaha di bidang ICT saat ini sangatlah penting untuk menggenjot perekonomian. Bisnis e-commerce sedang bertumbuh dengan pesat. Di Indonesia, contohnya, pada 2016 diperkirakan transaksi e-commerce akan menembus kisaran angka sebesar US$ 20 miliar,” paparnya.

Hanya saja beberapa hal yang harus diperbaiki bila ingin mengembangkan wirausaha berbasis digital. Sebab secara angka, kemelekan kita akan ICT masih tertinggal dengan beberapa negara ASEAN dan Asia. “ICT development index Indonesia menempati peringkat 97. Walaupun lebih tinggi dari Laos, Kamboja, dan India tetapi masih kalah dengan Vietnam. Sedangkan network readiness di Indonesia masih kalah dengan India dan Thailand. Kita perlu menggenjot ini semua untuk bisa maju dan bersaing di era AEC ke depannya,” ungkap Rudiantara.


Minggu, 23 November 2014

Internet of things


 


UCIFEST 5

November 24, 2014 : by Fellya Hartono / Universitas Multimedia Nusantara News Service

“..kekhasan mahasiswa UMN masih terlihat jika dibandingkan dengan mahasiswa sinema kampus lain. Hasilnya itu tidak monoton, temanya lebih bervariasi, dan itu yang menjadi ciri khas mahasiswa UMN,” - Damar Ardi

Sebelum diumumkan pemenang ajang UCIFEST (UMN Cinema Festival) 5, panitia mengadakan Jury’s Presentation di Lecturer Hall UMN pada Kamis, 20 November 2014, pukul 19.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh dua juri UCIFEST yaitu Damar Ardi (Programmer XXI Short Film Festival) dan Mouly Surya (Peraih penghargaan Festival Film Indonesia kategori film, sutradara dan penulis skenario terbaik melalui film “Fiksi”). Sayangnya, salah satu juri yang merupakan sutradara dibalik film Petualangan Sherina, AADC, dan Laskar Pelangi yaitu Riri Riza, tidak dapat hadir dalam acara ini maupun pada Awarding Night UCIFEST 5.

Kedua juri membahas mengenai penilaian mereka terhadap film karya mahasiswa sinematografi UMN yang dilombakan. Adapun kategori film terdiri dari fiksi, dokumenter, animasi, dan TV Commercial. 

Damar Ardi merupakan salah satu dari sekian banyak ahli perfilman yang telah melihat karya-karya mahasiswa UMN dari tahun-tahun sebelumnya. Penggerak film di Semarang dan Yogyakarta ini menilai mahasiswa UMN biasanya unggul dalam kategori fiksi. Namun kali ini, film berkategori dokumenter dinilai lebih baik dan membuatnya ‘terkejut’. 

“Para pengajar di UMN sangat terlihat memberikan pengaruh dalam memberikan referensi untuk mahasiswa, karena dengan latar belakang yang berbeda dapat memberikan wawasan yang lebih luas dalam pembuatan filmnya. Dan kekhasan mahasiswa UMN masih terlihat jika dibandingkan dengan mahasiswa sinema kampus lain. Hasilnya itu tidak monoton, temanya lebih bervariasi, dan itu yang menjadi ciri khas mahasiswa UMN,” ungkap Damar Ardi. Ia juga menghimbau kepada mahasiswa untuk terus menjaga kekhasan itu.

Sementara Mouly Surya lebih banyak memberikan saran dan tips seputar perfilman. 
“Film yang paling parah itu adalah film yang tidak meninggalkan kesan untuk penonton. Dibutuhkan intimacy antara film dengan penonton. Jangan sampai penonton itu tidak merasakan apa-apa setelah menonton film itu,” ujar Mouly.

Selain itu, Mouly memaparkan hal-hal yang mempengaruhi sebuah film, diantaranya karakter sutradara, pergerakan kamera, dan melakukan casting aktor. 

“Penting untuk mengkritk film karya sendiri supaya bisa memperbaiki film produksi selanjutnya. Banyak pujian tidak akan membuat kemajuan,” kata Mouly di akhir acara. “Jangan puas diri ketika film kita dipuji,” Damar menambahkan.

Selasa, 18 November 2014

FIKOM UMN Jajaki Kerjasama dengan Istanbul Bilgi University

November 11, 2014 : by Ambang Priyonggo / Universitas Multimedia Nusantara News Service

SERPONG – Prodi Ilmu Komunikasi, Fikom, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menjajaki kerjasama dengan Istanbul Bilgi University Turki. Pembicaraan tentang kerjasama ini dilakukan oleh Kaprodi Ilkom UMN, Dr. Bertha Sri Eko M., M.Si, pekan lalu.

Dr. Bertha diterima oleh Prof. Dr. Halil Nalcaoglu, Dekan Fakultas Komunikasi, Istanbul Bilgi University, Jumat (31/10) lalu, untuk kerjasama akademis terkait riset dan program student exchange. “Semoga kerjasama ini bisa segera terealisasi dalam waktu dekat,” ujar Bertha. 

Prof Halil pun menyambut baik penjajakan kerjasama ini. Menurutnya, pihaknya sangat terbuka untuk menjalin relasi dengan beragam universitas, termasuk di dalamnya Universitas Multimedia Nusantara. 

Istanbul Bilgi University merupakan salah satu universitas terkemuka di Turki. Fakultas Komunikasi universitas ini memiliki lima program studi, yaitu Film School, Media School, School of Communication Design, School of Arts and Cultural Management, dan School of Communication Management. 

Sebelum mengunjungi Istanbul Bilqi University, Dr. Bertha menghadiri Cultural History & Anthropology Conference  (CULTHIS) 2014, 27-29 Oktober di Istanbul, Turki. Pada forum level internasional itu, Dr. Bertha mempresentasikan risetnya yang berjudul “Indonesian students’ Cross Cultural Adaptation in Busan, Korea.” Riset ini membahas soal adaptasi budaya yang harus dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Busan, Korea Selatan. (*)


Pelantikan Pengurus Organisasi Kemahasiswaan UMN

November 19, 2014 : by Arum K D / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Pelantikan pengurus organisasi kemahasiswaan UMN Gen V dilaksanakan pada Selasa (18/11) bertempat di Function Hall UMN. Para pengurus organisasi yang dilantik merupakan pilihan 3.509 mahasiswa UMN yang telah mengikuti pemilu pada 13-17 Oktober 2014. 

 
Pelantikan yang bertajuk “Satu Cita dan Asa untuk UMN” ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ika Yanuarti, S.E., MSF dan Rektor UMN Dr. Ninok Leksono. 

Con_pelantikangen5-3.gifNinok Leksono menekankan slogan 5C bagi para pengurus organisasi dalam menjalankan tugasnya, di antaranya adalah nilai caring dan competent. “Pengurus kemahasiswaan baiknya tidak hanya aktif, tetapi juga peduli terhadap rekan-rekannya dan peduli terhadap keadaan di kampus,” ujarnya. Para pengurus juga harus mendukung kegitan yang konstruktif dan mengembangkan kecerdasan interpersonal seperti rasa toleransi.

Dalam sambutannya, Ketua BEM 2014/2015 Ricky Jiandy mengatakan tidak berjanji akan melakukan perubahan. Namun, perubahan tersebut bisa dicapai asalkan semua pengurus dan mahasiswa mau bekerja sama. Ricky juga mengajak para pengurus organisasi untuk bekerja sepenuh hati demi kemajuan mahasiswa dan kampus. 

Con_pelantikangen5-2.gif

Berikut nama-nama pengurus organisasi kemahasiswaan UMN periode 2014/2015:

Dewan Keluarga Besar Mahasiswa (DKBM)
KETUA: Maya Linda (Public Relation 2012)
WAKIL: Vincentius Kurniawan (Teknik Informatika 2013)

SEKRETARIS DAN BENDAHARA I: Udaya Pusthikaswasti (DKV 2012)
SEKRETARIS DAN BENDAHARA II: Marvel (Manajemen 2012)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
KETUA: Ricky Jiandy (Teknik Informatika 2012)
WAKIL: Bernadetta Novia (Public Relation 2013)
SEKRETARIS: Michael Christy Gunawan (Ilmu Komunikasi 2013)
BENDAHARA: Clara Vipassana Gosal (DKV 2013)

HIMMA (Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Multimedia Nusantara)
KETUA: Theodora Regina (2012)
WAKIL: Citra Giofany (2013) 

HIMTARA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Multimedia Nusantara)
KETUA: Christine Fonda (2012)
WAKIL: Theresia Henry (2013)

HMFSD (Himpunan Mahasiswa Fakultas Seni dan Desain)
KETUA: Rifan Tio (Desain Grafis 2012)
WAKIL: Ravi Manthovani (Desain Grafis (2013)

HIMSI (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi)
KETUA: Alfian Lazuardi (2012)
WAKIL:  I Putu Adi Sudana (2013)

HIMASIKOM (Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer)
KETUA: Richard Willy Putra (2012)
WAKIL: Wahyudi Khusnandar (2013)

HIMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika)
KETUA: Shofura Adzani (2012)
WAKIL: Aswin Darma (2013)

I’M KOM (Ikatan Mahasiswa Komunikasi)
KETUA: Beauty Paramaditya (Public Relation 2012)
WAKIL: Olive Kusnadi (Jurnalistik 2013)

Selamat bertugas bagi seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan UMN!


Senin, 06 Oktober 2014

Perhelatan Talent Night Miss UMN 2014 Serap Banyak Penonton


September 10, 2014 : by Emil William / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Talent Night 2014 dimulai (9/9), antusiasme Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara sangat tinggi. Hal itu terlihat dari seluruh kursi yang telah disediakan di Function Hall UMN oleh panitia terisi penuh oleh penonton.

foto by : Oktama Kriscahyanto

Standing Area yang sudah disiapkan oleh divisi setting and property pun hampir penuh sesak oleh penonton yang ingin menyaksikan para semi finalis yang akan menampilkan bakat-bakat yang akan mereka tampilkan.

“Saya sendiri ingin tahu bagaimana acara Talent Night Miss UMN ini, dan apa saja talent-talent yang dipunyai sama para pesertanya. Acara ini juga bisa memotivasi saya agar saya bisa mengikuti jejak senior yang mengikuti ajang ini. Selain itu, saya juga pendukung dari salah satu semi finalis Miss UMN, Septatiana Effendi,” ujar Regina Bertha, jurusan Ilmu Komunikasi 2014, ketika ditanya soal apa yang mendorongnya untuk menyaksikan acara Talent Night Miss UMN 2014.

Selain itu, Regina juga menyampaikan bahwa publikasi Miss UMN 2014 yang membuat dirinya tertarik untuk mengikuti acara Talent Night kali ini.

Acara kali ini dipandu oleh Host yang kaya akan pengalaman yaitu Agung Kurniawan dan Ferlina Widjaja. Mereka berdua berasal dari jurusan jurnalistik 2011.

Penulis

Emil William T.
(Media Relation Miss UMN 2014)


Langkah Awal Hadapi Dunia Kerja


September 24, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Sebelum Career Day pada Kamis (25/9) dan Jum’at (26/9) mendatang, Career Development Centre (CDC) UMN mengundang dua pembicara untuk memberikan seminar singkat kepada mahasiswa-mahasiswi UMN yang sebentar lagi akan lulus dan melaju ke dunia kerja mengenai gambaran dunia kerja serta apa yang harus dipersiapkan. Seminar tersebut dilaksanakan di Function Hall, Selasa (23/9).


Ibu Nining Kristiana selaku Director Firstasia menjadi pembicara pada sesi pertama. Beliau menceritakan mengenai bagaimana kondisi dari generasi Y (generasi young) yang menjadi target dari dunia kerja saat ini. Mereka diharapkan agar memiliki kepribadian yang matang serta memiliki self confident, achievement oriented, self centre, creative dan menjadi problem solvers yang baik. 

Con_seminarcardev2.gifSebelum bekerja tentunya seseorang harus melewati proses yang cukup panjang. Dimulai dari seleksi CV, tahap interview hingga tahap akhir seperti negosiasi gaji. Untuk bisa berhasil memasukki pintu awal perusahaan, para pelamar hendaknya memiliki CV yang menarik serta siap untuk melaksanakan interview, di mana interview itu sendiri bisa memiliki beragam bentuk. Tips dan trik untuk membuat CV serta surat lamaran yang baik juga disharingkan kepada peserta. 

“Be youself, jadilah seseorang yang berbeda, bukan sekedar pekerja biasa,” ungkap Beliau. Mahasiswa-mahasiswi didorong untuk selalu mengembangkan communication skill, leadership skill serta keterampilan lainnya. 

Con_seminarcardev3.gifKemudian pada sesi kedua, Learning and Development Manager Kompas Gramedia pak Rumpoko Hadi menekankan bahwa sikap dan mental harus berubah, dari pemikiran seorang mahasiswa ke karyawan. Smart di sekolah berbeda dengan smart di tempat kerja. “Artinya di tempat kerja bukan pintar tapi ‘pintar-pintar’,” ungkap pak Rumpoko. 

Selain itu, menurut Beliau, perusahaan-perusahaan mencari karyawan yang smart, kreatif, memiliki integritas tinggi, dapat bekerja dalam team serta memiliki leadership yang bagus. “Biasakanlah untuk aktif. Sekarang bukan lagi diam adalah emas, tapi bicara adalah berlian. Semua profesi butuh orang yang bisa banyak bicara,” kata Beliau. Tempat kerja akan menjadi tempat yang tepat untuk semakin dapat mengembangkan diri, karena kuliah hanya sebatas menyiapkan pola dan sistematika berpikir, technical skill, logika serta konseptual. Menurut pak Rumpoko, meskipun kuliah dengan pekerjaan berbeda bidang, itu bukanlah suatu masalah. (*) 


JAPAREA : Ketika Jepang dan Korea Berkolaborasi


September 24, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Budaya Jepang dan Korea memang tidak lepas dari kehidupan anak muda jaman sekarang serta cukup menjadi suatu kegemaran tersendiri. Hal tersebutlah yang terlihat dari JAPAREA, event yang dilaksanakan hasil kolaborasi antara UKM J-Café dan Qorie di Lobi UMN, Senin (23/9) hingga Rabu (25/9). 


Con_japarea2.gifKemeriahan festival ini terlihat dari maraknya stand-stand yang menawarkan hiburan menarik khas negara Jepang dan Korea. J-Café—UKM dengan anggota penggemar budaya Jepang— dan Qorie—UKM beranggotakan penggemar budaya Korea—membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi UMN untuk menikmati games serta kegiatan seperti rubber band gun, visual novel, illustration, serta trading card game. 

Con_japarea3.gifPengunjung juga dapat membeli beberapa mainan figur tokoh anime Jepang di sebuah stand yang juga telah disediakan. 

Con_japarea4.gifTak hanya itu, acara juga semakin lengkap dengan adanya performance cover dance, cover song dan cosplay ala karakter Jepang yang mengundang antusiasme pengunjung. (*) 

Gerbang Awal Karir Masa Depan


September 25, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Career Development Centre (CDC) UMN membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi tingkat akhir untuk dapat mencari perusahaan yang sesuai baik untuk magang maupun kerja di Function Hall UMN, Kamis (25/9) dan Jum’at (26/9).


Di era modern saat ini, persaingan untuk mendapat sebuah pekerjaan semakin sulit. Meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan oleh keadaan ekonomi yang fluktuatif. Salah satu cara untuk menekan angka pengangguran adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Selain pendidikan, networking juga merupakan salah satu kiat agar kita bisa mudah mendapatkan pekerjaan.

Catatan terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan jelang akhir 2014, jumlah angkatan kerja hingga mencapai angka 119,91 juta orang. Sementara itu, hingga akhir tahun 2014, diperkirakan jumlah pengangguran turun 6,03 persen menjadi 7,24 juta. Sampai dengan September 2014, angka pengangguran masih menyentuh jumlah 7,39 juta jiwa.

Untuk menjadikan lulusannya sebagai calon tenaga kerja tangguh yang mampu bersaing serta mempermudah mereka untuk menemukan tempat kerja yang sesuai, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) membuka networking bagi para pelajar serta lulusannya dengan perusahaan-perusahaan dengan menggelar Career Day 2014. Ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Career Development Centre (CDC) UMN yang diselenggarakan dua kali di setiap tahunnya yakni bulan Maret dan September. 

Con_careerday2.gifCareer Day periode kedua di tahun 2014 ini berlangsung dari tanggal 25-26 September 2014 di Main Lobby & Function Hall UMN, mulai dari jam 09.00 – 16.00 WIB. Terdapat 41 perusahaan yang berpartisipasi dalam acara ini, di antaranya Bank BCA, Panin Bank, Nutrifood, Astra Credit Companies, Adira Finance, Telkomsel, Sophie Paris, PT Saga Machie, Dynapack Indonesia dan lainnya. Dan tak ketinggalan, salah satu unit usaha yang didirikan oleh mahasiswa UMN di bawah naungan Skystar Ventures (Business Incubator) bernama Dreambox, turut membuka lowongan untuk magang dan freelance. 

Melania Maria dari Career Development Centre (CDC) UMN mengatakan, “Melalui Career Day UMN mahasiswa akan mendapat pemahaman mengenai pengenalan perusahaan, pekerjaan yang perusahaan butuhkan beserta kriterianya, juga syarat-syarat untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Mahasiswa juga bisa langsung dapat melamar ke perusahaan dengan menyerahkan CV, serta akan mendapat informasi mengeani tempat magang, dan tempat kerja”.Tidak hanya sekedar drop CV, mahasiswa-mahasiswi juga diperkenankan untuk langsung melakukan interview dengan perusahaan yang bersangkutan di tempat. (*) 


Re : Suara Hati Pelacur Lesbian

September 26, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Tidak pernah ada perempuan yang bercita-cita untuk menjadi pelacur. Tapi apa daya, RE terjerumus ke dalam perangkap pelacuran dan terpaksa membayar ‘hutangnya’ dengan melayani sesama jenis seumur hidupnya. 

Maman Suherman membacakan surat terakhir dari RE untuknya

RE lari dari rumah ketika berusia 16 tahun dalam keadaan hamil, dihamili oleh guru SMPnya. Sampai di Jakarta, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang ibu yang sangat baik hati, mempersilahkan RE yang tidak memiliki apa-apa untuk tinggal di rumahnya. Setelah RE melahirkan anaknya, tiba-tiba ibu itu memperlihatkan sejumlah tagihan. Ternyata, semua yang telah digunakan RE selama tinggal di rumah tersebut dihitung, dan untuk membayar hutang-hutangnya tersebut, RE diharuskan untuk menjadi pemuas nafsu dari sesama jenisnya dengan target 120 orang per bulan. Ia terjerembab ke dalam lubang pelacuran lesbian.

RE tidak ingin sang anak mengetahui siapa dan apa pekerjaan ibunya, maka ia menitipkan anaknya dan hanya berani melihat dari kejauhan. “Anak itu suci, saya tidak ingin keringat pelacur menempel di tubuhnya,” begitu katanya. Semua jerih payah yang dikumpulkannya selama menjadi pelacur dikumpulkannya demi menghidupi anaknya, hingga akhir hayatnya. Hutang RE waktu itu sudah lunas, tapi ia tetap tidak bisa keluar dari jerat pelacuran. Sang ‘mami’ akan menyiksa siapapun yang ingin keluar dengan cara yang sadis. RE ternyata juga mengakhiri hidupnya dengan tragis. 

Itulah sepenggal kisah dari buku “RE:” karangan Maman Suherman, seorang jurnalis, pembawa acara TV dan juri program comedy. Dalam acara Bicara Buku (RAK) UMN yang diselenggarakan oleh perpustakaan UMN dan himpunan mahasiswa Ilmu Komunikasi (I’M KOM), Kamis (25/9), Maman mengupas habis latar belakang dari buku keempatnya tersebut, yang diketahui sebagai hasil skripsinya di jurusan Kriminologi UI yang ditulis kembali dalam bentuk novel. “RE itu memang berdasarkan kejadian nyata, di surat terakhirnya, ia meminta saya untuk mengabarkan cerita ini. Buku RE ini seperti cara saya membayarkan hutang saya kepadanya, karena ia juga telah banyak membantu saya,” tutur Maman. 

Novel ini memang mengandung unsur emosional dan subjektif dari sang penulis. Maman bergaul dan terjun langsung, menginvestigasi dunia ‘gelap’ RE dengan menjadi sopir selama dua tahun. Dari sana,  ia juga banyak dibantu oleh RE, seperti untuk membayar kuliahnya hingga memberikannya beasiswa. Semua itu yang membuat Maman merasa memiliki hutang pada RE. 

Ada banyak nilai yang ditonjolkan Maman dalam “RE:” terutama mengenai sosok perempuan dan ibu. “Seperti RE, orang yang jasanya paling besar terhadap anaknya adalah ibu, apapun profesinya. Jangan mudah menjudge orang hanya dengan melihat dari profesi. Dan hal lainnya, RE bicara tentang harkat keperempuanan, harkat seorang ibu. Seperti potret ibu saya dan teman-teman perempuan saya,” ungkapnya. (*)

New Media Tower UMN Juara 1 Energy Efficient Building tingkat ASEAN

September 26, 2014 : by Andrey Andoko / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Gedung New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berhasil menyabet juara pertama sebagai Energy Efficient Building kategori Tropical Building dalam ASEAN Energy Award 2014. Trofi diserahkan pada ASEAN Energy Ministry Meeting di Vientiane, Laos. Sebelumnya, gedung New Media Tower ini juga menjadi juara 1 gedung hemat energi tingkat nasional di tahun 2013 sehingga berhak maju pada tingkat ASEAN. 

Con_tropicalbuilding3.pngKeberhasilan gedung New Media Tower ini menjadi juara 1 karena banyak menerapkan desain pasif dalam penghematan penggunaan energi khususnya dengan mengurangi penggunaan pendingin udara (AC) dan banyak memanfaatkan sirkulasi udara alam. Desain pasif ini di antaranya dengan penentuan arah (orientasi) bangunan, penggunaan fasat double skin yang terbuat dari lembaran almuninium dengan lubang pori-pori yang dirancang untuk mengatur intensitas panas dan cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan. 

Con_tropicalbuilding2.pngHanya ruangan tertutup yang diberi pendingin udara sehingga banyak menghemat penggunaan energi listrik. Lubang pori-pori tersebut juga berfungsi sebagai saluran untuk sirkulasi udara sehingga koridor di tiap lantai mendapatkan cukup hembusan angin dan tidak memerlukan AC. Selain itu, pencahayaan sudah diperhitungkan sehingga bisa mengurangi penggunaan lampu pada siang hari namun masih tetap nyaman untuk penggunaan proyektor di dalam kelas dan aktivitas lainnya.

Untuk menghasilkan udara alam yang cukup nyaman, kampus UMN di kelilingi dengan pepohonan yang rindang. Selain itu, konservasi alam juga dilakukan terhadap air dimana air hujan ditampung dan air kotor di daur ulang dan digunakan kembali untuk pendingin mesin, menyiram tanaman dan pembersih toilet. 

Con_tropicalbuilding4.pngGedung New Media Tower ini digunakan sebagai ruang kelas, laboratorium, lecture theater, kantin (yang juga digunakan sebagai tempat untuk bertemu para mahasiswa), galeri dan inkubator bisnis. Kemenangan ini merupakan bukti komitmen UMN untuk turut berperan serta dalam konservasi energi dalam pengembangan sarana kampus. (*)

Senin, 23 Juni 2014

Bisnis Inovatif dari Kartu USB dan Koleksi Pribadi

May 26, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Bermasalah dengan USB yang kerap tertinggal saat presentasi di kelas? Atau ingin punya koleksi baru tanpa mengeluarkan biaya? Dua inovasi bisnis ini bisa menjadi jawaban dari permasalahan dan keinginan anda tersebut. 


Technopreneurship Exhibition UMN yang dilaksanakan pada Senin (26/5) di lobi dan function Hall UMN dimeriahkan oleh beragam stand bisnis yang kreatif dan inovatif. Dari menjual produk hingga jasa. Salah satunya ialah CARDUS. 

Con_cardus.pngCARDUS merupakan sebuah brand untuk USB card seukuran kartu ATM. Konsep dari bisnis ini terinspirasi dari kondisi anak kuliahan hari-hari ini. “Kita anak kuliah butuh USB, untuk copy materi dari dosen misalnya lalu materi presentasi. Saat presentasi, karena USB itu ukurannya kecil, jadi sering ketinggalan. Dari sana, kita berpikir untuk membuat USB card yang bisa ditaruh di dompet karena dompet itu barang yang paling sering dibawa ke mana-mana,” tukas Steffi Weliani, salah satu penggagas CARDUS. 

Con_cardus2.pngSelain fungsional, kartu ini juga mempunyai maskot seekor kangguru. “Ini bukan kangguru Australia tapi kangguru Indonesia yaitu dari pegunungan di Papua. Kita ambil kangguru ini dengan filosofi ingin mengangkat sesuatu yang orang-orang belum banyak yang tau serta memiliki nuansa Indonesia,” jelas Steffi. Di setiap desain kartu, kangguru-kangguru tersebut menggunakan kostum pakaian daerah, ada yang menggunakan baju dayak, baju Bali, kostum pak Raden serta wayang. “Selain itu, karena menjelang piala dunia dan banyak permintaan untuk seragam bola, kita juga ada motif yang mengkombinasikan motif klub bola dengan batik,” tambahnya. 

Con_cardus3.pngProduk yang digarapnya bersama sembilan teman lainnya yang berasal dari jurusan manajemen, TI serta akuntansi tersebut sukses meraih perhatian konsumen. Hingga pameran berlangsung telah terjual sebanyak 50 kartu. Selain di pameran, promosi dan penjualan juga dilakukan secara online. “Ke depannya nanti kita juga berharap bisa b2b, bekerja sama dengan perusahaan maupun politik dalam bentuk souvenir,” kata Steffi. 

Con_barter3.pngSelain CARDUS, adapula sebuah website yang menawarkan jasa untuk konsumen saling barter barang yang dimilikinya, Barterjual.com. Jasa ini menjadi terobosan baru, bukan hanya jual-beli barang saja tetapi juga saling barter barang. “Jadi konsumen bisa saling tukar barang tanpa mengeluarkan biaya. Kita berperan sebagai perantara. Semua barang yang masuk kita seleksi dulu, apakah kualitasnya masih layak untuk dibarterkan atau tidak,” ungkap Olivia dan Fitria dari TI 2011, para penggagas Barterjual.com. 

Con_barter2.pngBagi konsumen yang tertarik untuk membarterkan barangnya, mereka dapat memposting gambar barang tersebut berikut dengan kualitas sesungguhnya di website. Barang yang dibarterkan bisa berupa apa saja “Tapi biasanya lebih ke kolektor,” tambah Fitria. Di hari pertama diluncurkan saat Technopreneurship Exhibition ini, sudah banyak orang yang meregistrasi maupun negosiasi untuk barter. 

Mereka berharap ke depannya bisnis tersebut bisa meluas secara nasional. (*) 


Peserta BIPA UMN Jadi Translator Indonesia Untuk Tim Asian Dream Cup 2014

June 05, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Enam bulan belajar bahasa Indonesia, pria asal Korea Selatan ini telah menjadi penerjemah bahasa Korea-Indonesia untuk tim Asian Dream Cup 2014 Jakarta, Senin (2/6). 


Lee Hyeon Jae (Nico) menjadi salah satu dari dua puluh volunteer penerjemah bahasa Korea-Indonesia untuk Park Ji-Sung dan anggota Running Man dalam rangka Asian Dream Cup 2014 di Gelora Bung Karno Senin kemarin. Ilmunya yang didapatkan selama belajar bahasa Indonesia di UMN diterapkan untuk membantu tamu-tamu dari Korea Selatan dalam beraktivitas di Jakarta selama tiga hari. 

Nico telah belajar bahasa Indonesia sebagai peserta Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) UMN selama enam bulan. Saat ini, ia berada di kelas tingkat Madya—sebuah tingkat lanjutan—di mana ia belajar membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan dengan dibimbing oleh dosen-dosen bahasa Indonesia profesional dari UMN. Dalam waktu yang singkat, ia sudah dapat berbicara dengan cukup lancar dan mengerti banyak kosa kata. 

“Saya memberanikan diri untuk menjadi volunteer acara tersebut untuk melatih kemampuan bahasa Indonesia saya,” tuturnya. Nico mengatakan, ia mencari lowongan volunteer tersebut di internet kemudian berhasil lolos seleksi. “Ada sekitar 80 orang dari Korea, saya bersama teman-teman translator membantu mereka bicara Indonesia. Saya bantu untuk menunjukkan jalan dan cara naik kendaraan umum dengan bahasa Indonesia. Mereka kagum karena saya bisa bahasa Indonesia,” jelas pria berkacamata tersebut. 

Selain bisa mempraktekkan kemampuan bahasa Indonesia, ia pun berkesempatan untuk bertemu dengan anggota Running Man (variety show Korea) serta Park Ji-Sung bertanding sepak bola dan melihat proses syutingnya. Dari pengalaman tersebut, Nico termotivasi untuk terus memperdalam kemampuan berbahasanya. “Saya masih harus banyak belajar lagi di kelas BIPA UMN,” katanya. (*) 

UMN Hasilkan Lulusan Berkompeten Untuk Hadapi AEC 2015

June 07, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Untuk menghadapi era ASEAN Economic Community tahun depan, UMN berkontribusi menghasilkan lulusan-lulusan tangguh yang siap bersaing dengan tenaga ahli dari negara lain. Pada Sabtu (7/6), kembali dilahirkan 279 calon-calon tenaga ahli baru dalam wisuda V UMN.



Berdasarkan data ASEAN, sekitar 600 juta warga ASEAN berpotensi untuk saling bersaing, di mana Indonesia menjadi salah satunya yang sangat berpotensi untuk  menjadi pemain utama di ASEAN. UMN sangat peduli pada usaha mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Dr. Ninok Leksono selaku Rektor UMN mengatakan bahwa sejak awal berdiri UMN sudah berorientasi internasional. Untuk itu, momentum pelaksanaan ASEAN Economic Community juga menjadi salah satu prioritas.

“UMN telah, sedang, dan tentu saja perlu perlu untuk terus memperbaikki diri sehingga setiap alumnus yang dihasilkan mampu bersaing dan berkontribusi. Setiap lulusan UMN harusnya siap dengan bekal untuk berkompetisi dengan tenaga ahli dari negara lain,” ujar Ninok pada pidato pembukaan wisuda V. Beliau menegaskan, perusahaan Indonesia akan diisi oleh putera-puteri bangsa sendiri yang cekatan dan inovatif. Sudah selayaknya orang Indonesia bisa makmur dan berprestasi di negeri sendiri, kemudian dengan sendirinya mereka juga bisa bertarung di negara lain.

Lulusan-lulusan UMN telah dipersiapkan untuk bisa tangguh menghadapi ASEAN Economic Community yakni melalui program wajib kerja magang; program sertifikasi internasional seperti Oracle, Cisco, Microsoft, SAP, dsb; serta kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri.

“Kita menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, Australia dengan tujuan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melaksanakan kerja magang, riset dan studi lanjut S2. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan para mahasiswa UMN tidak hanya mengenal tetapi juga dikenal di lingkup internasional,” ujar Prof. Muliawati Siswanto, Wakil Rektor bidang Kerja Sama. Hasil dari kerja sama tersebut terlihat dari alumnusnya yang telah meniti karir di berbagai perusahaan, 70% di perusahaan nasional dan 30% di perusahaan internasional.

Bukan hanya mendidik mahasiswa menjadi tenaga professional, UMN juga mempersiapkan lulusannya untuk menjadi wirausahawan dengan membentuk business incubator yang diberi nama Skystar Ventures. Business Incubator ini memfasilitasi startup bisnis untuk mewujudkan ide bisnis mereka dengan menyediakan funding, mentor-mentor profesional, co-working space yang nyaman serta kerja sama dengan perusahaan nasional serta internasional.
Wisuda yang ke V ini menghasilkan 279 wisudawan yang terdiri atas 34 mahasiswa Teknik Informatika, 2 mahasiswa Sistem Komputer, 18 mahasiswa Sistem Informasi, 87 mahasiswa Ilmu Komunikasi, 47 mahasiswa Desain Komunikasi Visual, 31 mahasiswa Manajemen dan 60 mahasiswa Akuntansi. Masing-masing dari 7 program studi memiliki lulusan-lulusan terbaik. Dari ketujuh orang tersebut, muncul nama Chrysan Kirana Warsiman, mahasiswi jurusan Akuntansi yang dinobatkan menjadi lulusan terbaik universitas.

Chrysan lulus 3,5 tahun dengan predikat cumlaude, selama di kampus pun ia juga kerap mendapatkan beasiswa prestasi. Saat ini, Chrysan sudah bekerja di KAP Ernst & Young. Ia menjadi salah satu dari 90% wisudawan yang telah lebih dulu bekerja, baik di perusahaan nasional maupun internasional. (*)


Senin, 27 Januari 2014

Try Out UMN Universitas Multimedia Nusantara dengan banyak hadiah menarik

Ikuti Try OUT dari UMN

Universitas Multimedia Nusantara

Sebagai persiapan mu untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional

Dapatkan Hadiah untuk peserta dengan nilai terbaik , juga banyak Door Prize menarik

Salah satunya Samsung Galaxy Tab 3

http://www.umn.ac.id/home/viewarticle/Try_Out_UMN




Universitas Multimedia Nusantara