Minggu, 09 Desember 2012

Berpendidikan Tinggi

Berpendidikan tinggi belum tentu mempunyai penilaian yang baik

Suatu ketika ada seorang penjual Hotdog, si penjual Hotdog ini tidak lulus sekolah dulunya, sehingga untuk membaca sedikit kesulitan, dan dia tidak pernah membaca koran.

Telinganya juga sedikit kurang pendengaran, sehingga dia jarang mendengar radio.

Matanya sedikit rabun juga, sehingga jarang sekali menonton televisi.

Tetapi dia sangat rajin berdagang dan bisnisnya berkembang pesat. Omsetnya semakin hari semakin besar, dan dia harus menambah kompor, harus menambah pesanan bahan baku, harus menambah jumlah pesanan kemasan.

Beberapa tahun menjalani kesuksesan bisnis ini sampai akhirnya anak si penjual Hotdog ini bisa lulus kuliah di Universitas terkenal.

Setelah mengerti merasa mengerti mengenai masalah ekonomi, si anak kemudian berkata kepada ayahnya si penjual Hotdog ini.

"Ayah, apakah ayah tahu dan menyadari resesi besar dan ekonomi semakin memburuk sedang melanda dan akan menjadi semakin buruk? "

Ayahnya menjawab : "Ayah tidak tahu, tapi coba ceritakan mengenai hal ini."

Anaknya berkata : " Situasi ekonomi international semakin menurun drastis, ekonomi di setiap negara memburuk dan menurun. Situasi ekonomi dalam negeri bahkan lebih parah lagi. Kita harus bersiap-siap untuk hal yang terburuk."

Ayahnya si penjual Hotdog ini berpikir, anaknya adalah lulusan Universitas terkenal, sering membaca koran, sering mendengar radio dan sering melihat televisi, tentu pembicaraannya bukan main-main dan bukan omong kosong.

Kemudian si penjual Hotdog ini mempersedikit supply bahan bakunya, menurunkan sebagian papan namanya, mempersedikit stock nya, sehingga banyak pembeli yang kemudian tidak kebagian pesanan, tidak mendapat Hotdog meski hari masih siang.

Semakin sedikit pembeli yang kemudian datang karena merasa sering tidak mendapat pesanan, pelayan nya semakin sedikit dan pelayanannya mengecewakan. Si penjual Hotdog ini kehilangan banyak pelanggan.

Penjual Hotdog ini kemudian mengambil kesimpulan, kata-kata anaknya adalah benar, situasi ekonomi semakin memburuk.

Apakah benar demikian?

Sikap yang benar adalah pendidikan tinggi harus disertai dengan pengalaman kerja yang memadai, pengalaman di lapangan yang cukup.

Informasi yang ada di lapangan harus diolah dengan secara teori dan secara praktikal, pengalaman adalah guru yang tidak bisa diabaikan.

Kami memberikan semua, pendidikan formal, pengalaman dari pembimbing dan senior yang merupakan praktisi profesional.

Universitas Multimedia Nusantara Jakarta

www.umn.ac.id

Pendaftaran Online


Open House



Universitas Multimedia Nusantara

Saat ini dunia Kerja dan Usaha semakin kompetitif, sehingga di perlukan suatu instansi yang dapat memberikan bekal, persiapan, pelatihan dan jaringan untuk menjadi unggulan dalam kompetisi ini.
86% lulusan UMN (Universitas Multimedia Nusantara) sudah bekerja/wirausaha sebelum di wisuda.
Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr. selaku orang tua atau wali calon mahasiswa untuk hadir pada acara “Open House UMN” yang akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal    : Sabtu, 15 Desember 2012

Waktu             : Pkl. 08.30 - 13.00 WIB

Tempat            : Function Hall UMN,
   Kampus UMN Scientia Garden
   Gading Serpong Tangerang

Agenda :
- Pembukaan
- Perkenalan dengan jajaran Pimpinan UMN
- Pengenalan program studi di UMN
- Bagaimana menyiapkan karier dan
   program business incubator  
- Campus tour dan ramah tamah.

Acara ini kami selenggarakan agar Bapak/Ibu/Sdr. selaku orang tua atau wali calon mahasiswa
mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas mengenai Universitas Multimedia Nusantara beserta semua sarana dan fasilitas yang akan menjadi penunjang bekal, persiapan dan pelatihan untuk menyiapkan mahasiswa di dunia kerja dan wirausaha.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr.

Mohon maaf untuk acara Open House ini tempat terbatas.

Bapak/Ibu/Sdr. yang akan hadir dapat melakukan registrasi secara online di www.umn.ac.id,
atau email:

Paling lambat pendaftaran tanggal 12 Desember 2012 Pkl. 17.00 WIB.
NB: Undangan berlaku untuk 2 orang.

Hormat kami,

Iwan Setiawan Dani
Marketing and Promotion Manager
Universitas Multimedia Nusantara
Ph. (021) 5422 0808
Fax. (021) 5422 0800

Senin, 03 Desember 2012

Tujuan yang sangat penting

Suatu ketika ada seseorang yang sedang berjalan menyusuri jalanan.

Sesampainya di perempatan jalan dia berhenti dan melihat sekeliling. Ada seorang tua di perempatan jalan tersebut.

Si pejalan kaki bertanya kepada orang tua tersebut " Kemana semua jalan ini menuju? "

Sahut si orang tua, " Kamu ingin menuju kemana? "

Si pejalan kaki menjawab, " Aku tidak tahu."

Sahut si orang tua lagi, "Kalau begitu pilih jalan mana saja, kemanapun tentu tidak masalah buatmu. "

Tentu saja, kalau kita tidak tahu kita ingin menuju kemana, jalan manapun akan sama saja. Kita mengikuti saja jalan tersebut dan sampai di suatu tempat entah dimana.

Berbeda kalau kita sudah menentukan kita ingin pergi kemana, kota tujuan kita ada di sebelah kiri, tentu kita akan berbelok ke kiri, tidak mengambil jalan yang belok kanan.

Tentukanlah tujuan kita sehingga kita tahu kemana kita harus melangkah, kita juga bisa memilih jalan, jalan mana yang lebih halus tanpa lubang dan jalan mana yang lebih dekat.

Kalau kita hanya mengikuti jalan di depan kita dan asal belok karena tidak tahu tujuan kita, kita hanya bisa pasrah kalau jalan yang kita lalui kemudian ternyata jalan rusak.

Tentukanlah tujuan anda, lebih cepat lebih baik.


www.umn.ac.id
Universitas Multimedia Nusantara Jakarta

Anda ingin dikenang sebagai?

100 tahun yang lalu seseorang dengan terkejut dan ketakutan membaca koran pagi.

Orang ini membaca namanya di kolom berita kematian.

Ternyata kemudian surat kabar tersebut telah menyebut namanya dengan salah dan tidak sengaja.

Tetapi tetap saja pada saat orang tersebut membaca berita tersebut, response pertamanya adalah dia benar-benar terkejut.

Setelah agak pulih dari keterkejutannya, reaksi berikutnya adalah dia ingin tahu apa yang orang tulis tentang dirinya di koran.

Yang terbaca di koran tersebut adalah :

" Si Raja Dinamit telah wafat "

" Semasa hidupnya dia adalah pedagang kematian "

Dalam hatinya orang ini berpikir, waduh, apakah ini yang aku inginkan untuk diriku di kenang setelah aku mati.

Dalam sekejap dia berpikir dan memutuskan, aku tidak ingin dikenang seperti ini.

Semenjak hari itu dia berubah dan fokus pada pengusahaan perdamaian.

Nama orang ini adalah Alfred Nobel, dan sampai hari ini namanya diabadikan untuk penghargaan Nobel.

Penghargaan Nobel menurut Wikipedia adalah :  The Nobel Prize is widely regarded as the most prestigious award available in the fields of literature, medicine, physics, chemistry, peace, and economics

Jadi ingin seperti apakah anda dikenang setelah meninggal? atau sebelum terlalu jauh, ingin seperti apakah anda dibicarakan oleh teman-teman anda pada saat anda tidak bersama mereka.

Apakah anda dibicarakan sebagai orang baik?

Apakah teman-teman anda akan menanyakan anda saat anda tidak ada?

Apakah anda akan dihargai saat anda tidak bersama teman-teman anda?

Apa yang anda lakukan saat ini atau saat bersama teman-teman anda akan menentukan itu semua.

Sudahkah anda berbuat baik atau melakukan sesuatu yang membuat anda dikenang dengan baik?

Universitas Multimedia Nusantara Jakarta
www.umn.ac.id