December 2, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service
HARYO, sebuah film fiksi pendek berdurasi 13 menit menjadi pilihan favorit penonton di festival film Jogja Cinephilia. Festival ini diikuti oleh berbagai institusi pendidikan film di Indonesia.
Film HARYO menceritakan seorang pemuda bernama Haryo yang menderita dehidrasi di kosnya akibat hawa panas siang bolong dan ia berusaha untuk menghilangkan rasa hausnya tersebut. “Idenya dari Martinus Tito,cameraman dan scriptwriter dari film ini. Semuanya berdasarkan pengalaman pribadi,” tutur Zidny I. Nafian, sutradara HARYO, mahasiswa Sinematografi UMN 2010. Proses pembuatan filmnya sendiri dilakukan di awal tahun 2013. “Dari syuting hingga selesai editing sekitar tiga bulan,” tambahnya.
Sebelumnya, HARYO telah dikirim ke berbagai festival film seperti Psychofest di UI, festival film di Solo dan menjadi nominasi. Dan kali ini, keiikutsertaanya di Jogja Cinephilia sangat mengejutkan terutama bagi Zidny. “Tiba-tiba saja saya dapat kabar kalau HARYO jadi favorit di sana, benar-benar surprise,” tuturnya. Zidny mengaku ia tidak mengetahui bahwa karyanya tersebut masuk ke Jogja Cinephilia.
Mengenai hal tersebut, ibu Ina Riyanto selaku Koordinator Jurusan Sinematografi UMN menjelaskan bahwa ada sebuah organisasi di UMN yang bertugas untuk menampung karya mahasiswa dan mengirimkannya ke festival. “Kita punya UMN Gate yang dikelola mahasiswa dan tugasnya memantau festival-festival di Indonesia dan luar negeri serta karya-karya mahasiswa. Karya yang sekiranya pantas untuk masuk ke festival kami minta sebagai copy-nya supaya nantinya bisa diikutsertakan ke festival,” jelasnya.
Jogja Cinephilia merupakan sebuah festival film yang dikhususkan untuk film-film yang dibuat oleh mahasiswa. Pesertanya sendiri berasal dari berbagai institusi film di Indonesia seperti SAE institute, IKJ, Institut Seni Indonesia dan masih banyak lagi. Acara yang berlangsung pada 23-24 November 2013 ini terdiri dari pemutaran film serta diskusi. “Saat itu saya diundang menjadi pembicara oleh director Jogja Cinephilia bapak Ifa Isfansyah lalu diminta untuk mengirimkan film yang bisa diperlombakan akhirnya saya masukkan HARYO. Menurut saya ini film yang sangat art house,” kata ibu Ina.
Masuk dalam kategori Official Selection (film dalam kategori ini akan dipilih oleh penonton) dan akhirnya dinobatkan sebagai film favorit penonton.
Sebelumnya, HARYO juga pernah ditampilkan di UCIFEST 4 (UMN Cinema Festival) pada awal November kemarin dan masuk ke dalam kategori Focus On Ultima Screen. Selamat dan teruslah berkarya! (*)
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id